Nenek Menangkap Pencuri
Di
sebuah desa, tinggallah seorang nenek bersama cucunya. Suatu sore, saat sedang
menyiapkan makan malam, nenek berkata pada cucunya. “Tolong ambil telur ayam
yang nenek simpan di bawah ranjang.” Si cucu segera masuk ke kamar. Namun,
tiba-tiba terdengar teriakannnya, “Nek, cepat kemari!” Nenek segera berlari ke
kamar. Wajah cucunya tampak pucat. Tangannya menunjuk ke bawah ranjang. Nenek
segera berlutut dan melengok ke bawah kolong ranjang. Oh tuhan, seru nenek
dalam hati. Di kolong ranjang ada wajah yang menakutkan. Itu pasti pencuri,
pikir nenek.
Walau
takut, nenek tua bersikap tenang. Sambil memeluk cucunya dia berkata, “Kenapa
takut cu? Paman ini hanya ingin menginap semalam di rumah kita. Dia takut
mengganggu kita, maka diam-diam tidur di kolong ranjang kita. Ayo, cepat
persilakan paman keluar.”
Pemuda
yang berada di kolong ranjang segera keluar, tanpa menunggu dipanggil. Pemuda
itu berdiri di hadapan nenek. Tubuhnya besar dan kuat. Nenek tak mungkin
melawannya. Maka dengan ramah nenek berkata, “Anak muda, tentu kamu belum
makan. Ayo makan bersama kami di dapur!”
Pemuda
itu mengikuti nenek dan cucunya ke dapur. Sambil berjalan ia berkata dalam
hati, “Nenek ini sudah pikun. Tapi biarlah saya makan sampai kenyang dulu.
Nanti setelah dia tidur, baru saya mencuri barang-barangnya.”
Selesai
makan, nenek berkata, “Anak muda, kamu tentu ingin tahu tentang keluargaku,
kan?” Pemuda itu menganggukkan kepalanya.
“Saya akan ceritakan tentang ayahku dulu …” Pemuda itu berfikir, biarlah nenek
ini bercerita sepuas-puasnya. Sebentar lagi dia akan menangis kehilangan
barang-barangnya. “Silahkan, nek! Ceritakanlah tentang ayahmu,” kata pemuda
itu.
“Suatu
hari, ayahku jatuh sakit. Sakit yang sangat parah. Dokter yang mengobatinya
mengatakan dia harus dioperasi. Begitu melihat pisau bedah, ayahku langsung
berteriak, TOLONG! TOLONG! TOLOOONG …” Nenek itu berteriak meniru cara ayahnya
minta tolong.
“Nenek,
bicaramu pelan sedikit. Nanti mengganggu tetangga,” kata pencuri itu. “Aa,
maaf! Aku lupa sekarang sudah malam,” kata nenek. Lalu dia melanjutkan
ceritanya lagi. “Setelah berteriak, ayahku segera meloncat bangun. Dokter segera mengikatnya di ranjang.
Ayahku langsung berteriak ketakutan, TOLONG! TOLONG! CEPATLAH DATANG … TOLONG
SAYA!” kembali nenek tua meniru cara ayahnya berteriak.
Pencuri
itu kembali mengingatkan nenek supaya jangan berteriak. Namun nenek seolah-olah
tidak mendengar perkataan pencuri itu. Ia malah berteriak makin keras.
Teriakannya itu membuat para tetangga datang ke rumahnya. Pencuri itu pun
ditangkap dengan mudah.
Cucunya
lalu berkata sambil memeluk neneknya, “Nek, nenek sangat pintar. Sekarang saya
tahu bagaimana caranya menghadapi orang jahat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Bijak dalam Berkomentar