Entah kesalahpahaman apa yang terjadi di antara mereka, kedua insan ini suka sekali beradu argumen. Uniknya, semua adu argumen itu tidak dibarengi dengan perilaku yang mendukung.
Tanpa sadar, Kejora selalu menghubungi Awang ketika dihadapkan dengan permasalahan Watik. Sedangkan Awang, selalu berkata bahwa Kejora adalah pacarnya jika ia dihadapkan pada perempuan yang pernah dekat dengannya.
Sayangnya, benteng pemisah di antara mereka masih berdiri dengan tegaknya. Awang masih terluka oleh sakit hati di masa lalunya, sedangkan Kejora masih berkutat dengan hubungan tidak pastinya bersama Dimas.
Merek tidak menyadari, perlahan cinta sudah meresap ke dalam relung hati masing-masing. Meski enggan mengakuinya, tapi perasaan yang mereka rasakan tidak berbohong. Ada saatnya mereka merasa rindu dan bahagia, ada saat mereka merasa sedih dan kecewa.
Sempurna—sebuah novel karya Nonier—mengajak kita untuk menyelami berbagai macam perasaan. Benci tapi rindu, mungkin itu menjadi ungkapan yang sangat tepat menggambarkan kondisi para tokohnya. Novel terbitan GagasMedia ini tidak hanya menyuguhkan kisah kehidupan dan cinta yang pelik. Tetapi juga menunjukkan pada kita bahwa keberadaan cinta dalam hati seseorang tidak bisa dipaksakan. Dengan segala kekuatannya, cinta mampu menyusup ke relung hati terdalam tanpa seseorang merasakannya. Yang mereka tahu mereka masih saling memikirkan, merindukan, dan mengharapkan walau jarak dan waktu telah lama memisahkan.
"Aku tak akan membiarkan diriku jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa kumiliki....
Kau adalah musuh bagi hatiku. Yang membuat aku waspada dan aku buru-buru membentengi diri agar tak terpikat pada pesonamu. Tapi, kau terus memaksa masuk. Seperti kuda Troya, kau sukses menyelusup ke ruang hatiku. Aku memang bertekad menjauhimu, tetapi jantungku ternyata tak cukup kuat untuk membendung setiap debaran yang tercipta karena dirimu.
Aku tahu akan menyesali semuanya, tetapi tak ada yang bisa kulakukan.... Aku telanjur menerjunkan diri ke dalam api cintamu. Terbakar bersama cinta yang kelak juga akan membumihanguskan kebahagiaanku. Aku nekat, mengambil risiko terluka lagi... dan kali ini karenamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Bijak dalam Berkomentar