Karir politik seorang Jusuf Kalla bermula saat dirinya
menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabag Sulawesi Selatan
pada tahun 1960-1964. Kemudia berlanjut pada tahun 1965-1966 menjadi ketua HMI
cabang Makasasar. Sejak tahun 1971 Jusuf Kalla sudah bergabung dalam partai
golkar, karir legislatifnya diduduki tahun 1999. Sebagai politisi, Jusuf Kalla
juga dikenal tidak hanya bisa berkomunikasi dengan teman-teman separtainya, ia
juga bisa diterima diberbagai kelompok kepentingan. Pada periode 2004-2009
Jusuf Kalla terpilih sebagai Wakil
Presiden bersama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Indonesia. Selepas
jabatan sebagai wakil presiden pada tahun 2009, suami dari Mufidah Jusuf dan
ayah dari lima orang anak serta sembilan cucu ini menjabat sebagai ketua Palang
Merah Indonesia periode 2009-2014. Kemudian periode 2014-2019 Jusuf Kalla
kembali terpilih sebagai Wakil Presiden untuk kedua kalinya bersama Joko Widodo
sebagai Presiden Indonesia. Kinerja seorang jusuf kalla menjadi seorang wakil
presiden cukup baik karena sudah mempersiapkan semuanya untuk Indonesia untuk 4
tahun kedepan. Masyarakat pun merasa
puas dengan kinerja Bapak Jusuf kallah beserta Bapak Jokowi karena menurut
pandangan masyarakat mereka sudah cukup baik dalam meningkatkan ekonomi
Indonesia dan juga dari segi pendidikan. Jusuf Kallah menekankan pentingnya
kerjasama pertukaran informasi intelijen antarnegara dalam menanggulangi
terorisme.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Bijak dalam Berkomentar